Senin, 14 April 2014

FF NARUTO: Love for Naruto during the Winter




Title: Love for Naruto during the Winter 
Author: Evilia D
Cast: Naruto, Hinata, Sasuke, Sakura, Itachi, Shikamaru, Neiji, Ino, Choji, Tenten, Tsunade, etc. 
Genre: Romance, Fantasi, Action. 
Rating: 15+ 
Length: One Shoot 

Desclaimer: Uzumaki Naruto dkk adalah hasil imajinasi dari penulis jenius Masashi Kishimoto, adapun FF ini adalah imajinasi author sebagai penggemar anime NARUTO. Don't copy don't bash ! *Happy reading minaaaaa! ;) 



**

Sakura, bunga cantik yang banyak tumbuh di sebuah desa yang menjadi tempat tinggal seorang pria bernama Naruto Uzumaki, seorang pria yang selalu dipandang sebelah mata oleh orang-orang di sekitarnya. 

Bunga indah itu sudah bermekaran. 

"Yaaaaah.. Musim semi telah tiba." Gumam Naruto yang sangat menyukai musim semi. Bukan karena keindahan bunga-bunga yang berlomba memamerkan kecantikan mereka, melainkan karena pertemuannya dengan seorang gadis setahun yang lalu di bawah naungan bunga sakura indah itu. 

Seorang gadis bernama Sakura Haruno telah memikat hatinya sejak pertemuan itu hingga saat ini. Meski perasaannya tak sekali pun dibalas oleh Sakura, namun ia tetap saja menyukai gadis itu sampai detik ini. 

Alih-alih sedang memperhatikan pemandangan bunga sakura di hadapannya, kini perhatian pria berambut kuning itu beralih fokus pada seseorang yang menurutnya lebih indah dari bunga-bunga sakura itu. Ya, gadis itu adalah Sakura Haruno. 

"Sakura Chan," ucapnya lantas menghampiri gadis berambut merah muda itu. 

"Apa kau ada waktu hari ini?" Tanyanya begitu bersemangat. Naruto memang selalu bersemangat dalam kesehariannya. 

"Maaf Naruto, aku ada janji dengan Sasuke." Jawab Sakura ketus dan datar. 

Seketika wajah penuh semangat itu lemas. Lagi! Lagi-lagi ajakannya ditolak Sakura karena Sasuke. Ya, Sakura menyukai Sasuke jauh sebelum pertemuan Naruto dengan gadis itu. Siapa yang tak suka pada Sasuke? Seorang pria tampan, pintar dan kaya yang lahir dari pasangan Uchiha terhormat bernama Fugaku Uchiha dan Mikoto Uchiha. Jelas sangat berbeda dengan Naruto. 

Naruto menghela nafas berat. Meratapi nasibnya yang selalu dicampakkan oleh Sakura. Namun hal itu tak lantas menghilangkan perasaannya pada Sakura, ia tetap menyukai gadis dingin itu. 

"Naruto Kun," seseorang membuyarkan lamunan Naruto. Seorang gadis mungil bermata indah yang berasal dari klan Hyuuga menghampiri Naruto.

"Hinata Chan." Naruto sedikit terkejut dengan kedatangan gadis pemilik mata Byakugan itu. 

"Narutoooo, ini untukmu." Hinata memberikan sebuah bekal makanan untuk Naruto. 

"Arigatou Hinata Chan." Ucap Naruto sambil melengkungkan senyuman manisnya yang sontak membuat rona merah tercap pada kedua pipi nona Hyuuga itu. 

"Aku pergi dulu Naruto...." Hinata meninggalkan Naruto begitu saja karena sangat malu pada pria yang sudah lama disukainya itu. 

Gadis mungil itu telah berusaha mengumpulkan keberaniannya untuk memberikan bekal makanan buatannya sendiri pada Naruto. Sifat malu-malunya selalu membuatnya gemetaran jika berhadapan langsung dengan pria berambut kuning itu. 

"Andai kau adalah Sakura, Hinata Chan." Harap Naruto yang masih memandangi Hinata yang berlalu meninggalkannya dari kejauhan. 


Sementara itu di lain tempat. 

"Kita putus!" Ucap seorang pria begitu tegas dan dingin. Ucapannya membuat seorang gadis terkejut dan menunjukan raut kesedihan pada wajahnya. 

"Kenapa Sasuke? Apa aku melakukan salah padamu?" Tanya Sakura tak menyangka. 

"Dari awal aku tak pernah menyukaimu, aku hanya kasihan padamu yang selalu merengek padaku. Aku sadar, ternyata aku lebih menyukai Ino." Tukas Sasuke membuat Sakura terluka. 
Bagaimana tidak, Ino adalah sahabat baiknya sejak ia kecil. Sakura dan Ino, sahabat yang saling melindungi satu sama lain. Namun sekarang ia baru tahu bahwa diam-diam Ino merebut kekasihnya. Sakura melemah, ia menundukkan kepalanya pasrah atas ucapan Sasuke yaang terdengar begitu menyakitkan. 

Sasuke berlalu meninggalkan gadis yang malang itu. Hari ini, kisah cinta antara keduanya telah berakhir. Kisah cinta yang menyisakan luka mendalam bagi Sakura. 


**

Waktu bergulir begitu cepat. Musim datang silih berganti, namun tak lantas merubah perasaan anak-anak muda yang telah memiliki rasa cinta di dalam hatinya. Naruto, Sakura, Hinata, Sasuke, dan Ino. 

Naruto masih menyukai Sakura, Sakura masih menyukai Sasuke, Hinata masih dan akan selalu menyukai Naruto, dan Sasuke-Ino saling mencintai. 

Waktu telah mengantarkan mereka menemui musim dingin yang menjanjikan kelembutan pada setiap butir salju yang jatuh dari langit. 

"Gawat, seseorang telah menculik Sasuke dari desa!" Seorang pria dengan rambut panjang yang diikat itu mengejutkan Naruto dan Neiji, teman Naruto yang tak lain adalah saudara dari Hinata yang saat itu sedang makan siang di kedai ramen ichiraku. 

"Apa?" Naruto terkejut, bahkan sampai tersedak. 

"Apa yang mereka inginkan?" Tanya Neiji begitu penasaran. 

"Mereka adalah kolektor mata sharingan dan... Mereka menginginkan mata Sasuke!" Jawab Shikamaru, pria yang membawa kabar tersebut. 

"Ayo kita selamatkan Sasuke!" Neiji tampak bersemangat, namun lain halnya dengan Naruto. Naruto hanya terdiam, sama sekali tak ada niat di hatinya untuk menyelamatkan pria itu. 

Shikamaru dan Neiji pergi tanpa Naruto yang masih melanjutkan makan siangnya. Sesaat keegoisan Naruto muncul.

"Aku membencinya, Sasuke tak pernah bersikap baik padaku bahkan hampir saja membunuhku jika saat itu Sakura tak datang." Batin Naruto. 

Sasuke memang selalu penasaran dengan kekuatan Naruto hingga pria itu bermaksud untuk mencoba kekuatan Naruto dan membunuhnya. Ingatan itu membuat Naruto sangat membencinya, terlebih Sakura selalu memandang Sasuke daripada dirinya. 

"Biarkan saja, kau tidak akan mati begitu saja kan Sasuke?" Gumamnya yakin bahwa Sasuke bukanlah seseorang yang mudah dikalahkan. 

Satu minggu berselang setelah menghilangnya Sasuke. 

"Aku mohon Naruto, selamatkan Sasuke." Sakura berlutut pada Naruto. Semua utusan desa yang ditugaskan untuk mencari Sasuke pulang dengan keadaan babak-belur sebelum mereka tiba di tempat Sasuke disandera, bahkan ada yang sampai gugur dalam pelaksanaan misi itu. Shikamaru yang cerdas dan Neiji yang kuat pun kini berakhir di ruang ICU rumah sakit desa. 

"Aku berjanji menerimamu asal kau mau menyelamatkan Sasuke, aku mohon." Lanjut Sakura. Membuat Naruto tercengang dan tak percaya. 

Entah kenapa rasa cinta menggebunya pada Sakura seketika hilang diantara salju yang turun dari langit itu. Ucapan Sakura hari ini menyadarkannya bahwa Sakura bukanlah gadis yang pantas untuk mendapatkan cinta tulus darinya. 

"Aku paling tidak suka pada seseorang yang berbohong di tengah turunnya salju." Ucap Naruto sedingin salju. Dan meninggalkan Sakura. (Dikutip dari dialog dalam Mangaa Naruto-Masashi Kishimoto) 

Naruto bergegas mencari Sasuke untuk menyelamatkannya. Bukan atas permintaan Sakura, melainkan karena misi yang ia terima dari Tsunade sang pemimpin desa. Tsunade menugaskannya untuk membawa Sasuke kembali dari sang penculik. 

Singkat cerita, Naruto tiba di sebuah gua tempat persembunyian para penculik itu. Naruto tak sadar bahwa dirinya sedang diawasi sedari ia menginjakan kaki di gua itu. 

"Hahaha... Kau datang juga Naruto." Ucap seseorang yang Naruto kenal. 

"Itachi senpai, kawanan penculik itu? Apa kau yang menyelamatkan Sasuke sendirian?" Tanya Naruto dengan polosnya.

"Kau Sasuke, apa kau baik-baik saja?" Jauh di dasar hati Naruto ia ternyata mengkhawatirkan teman seperjuangannya itu. 

"Dasar bodoh, habislah kau!" Sasuke melompat, menyerang Naruto!!!! 

Rupanya penculikan itu hanya sebuah taktik Sasuke untuk menjauhkan Naruto dari desa hingga ia dapat menghabisi nyawa Naruto dengan leluasa, tentu saja dengan bantuan Itachi, karena Sasuke sadar bahwa ia tak akan mampu melawan Naruto yang sudah semakin kuat itu seorang diri. 

Tak menunggu waktu lama, pertarungan berlangsung dengan sengit. Dan tentu pertarungan yang berjalan tak imbang itu membuat Naruto hampir kehabisan tenaga karena ia sudah terlalu banyak menggunakan cakra miliknya. 

"Ayo keluarkan siluman itu, suruh makhluk itu melawanku, aku telah mempunyai jurus baru yang bisa membunuhmu saat siluman itu keluar." Ucap Itachi licik dalam hatinya. 

Tak menunggu waktu lama. Karena Naruto sudah tak mungkin lagi untuk bertarung, akhirnya siluman rubah berekor sembilan yang bersarang dalam diri Naruto itu keluar untuk bertarung melawan Itachi dan Sasuke. Sementara itu, Naruto tampak sedang memulihkan kekuatannya. Hal ini tak disia-siakan oleh Sasuke untuk menyerang Naruto yang sedang lengah itu. Dengan sisa-sisa tenaga, Naruto berbaku-hantam dengan Sasuke. 

"Celaka, aku harus kembali lagi ke dalam tubuh Naruto. Anak itu tidak akan kuat." Tutur Kyuubi, sang siluman rubah berekor sembilan. 

"Taaapppppp!!! Boooommmm." 
Itachi mengeluarkan jurus barunya. Jurus yang dapat mengunci diri inang tempat bijuu bersarang sehingga bijuu tak dapat kembali masuk ke dalam tubuh inangnya. Ya, sang bijuu berekor sembilan kyuubi tak dapat masuk lagi ke dalam tubuh Naruto! 

"Gawat, anak itu bisa mati." Kyuubi menyadari hal membahayakan yang akan terjadi pada diri Naruto itu. 

"Sasuke.. Sekarang...!" Teriak Itachi. 

"Tidaaaaak!!!" Kyuubi melotot panik. 

"Bbbkkkkkkkk..." 

"Aaakkkhhhhhhh..." Lenguh seorang gadis yang tiba-tiba menghalangi jurus Sasuke yang hendak menghantam Naruto. 

"Hinata Chan..!" Teriak Naruto. 

"Narutoooo.. Kuuuuun..." Hinata tergeletak, menutup matanya di hadapan Naruto. Membuat Naruto tanpa sadar menjatuhkan titik-titik air kesedihannya atas pengorbanan Hinata. 

Hinata diam-diam mengikuti Naruto ke tempat itu karena ia sangat mengkhawatirkan keselamatan Naruto yang pergi seorang diri. Kekhawatirannya terjadi, hal buruk akan menimpa pria kesayangannya itu jika ia tak mengikutinya.

"Bodoh!" Umpat Sasuke muak melihat pemandangan di hadapannya. 

"Terimalah ini Uzumaki Narutooooooo....!" 

"Bleeemmmmm... Duaaarrrrrrrrr..." 

Usaha Sasuke sia-sia. Usaha Sasuke sia-sia. Serangannya tak mempan sama sekali pada Naruto. Cakra merah keluar dari tubuh pria berambut kuning itu dalam jumlah yang sangat banyak secara tiba-tba. Sasuke, Itachi dan Kyuubi tercengang melihatnya. 

"Tidak mungkin." Kyuubi pun tak percaya. 

"Dia memiliki cakra itu meski tanpa Kyuubi." Gumam Sasuke takjub. 

"Melukai seorang wanita adalah hal yang tidak akan kumaafkaaaaaaaaaan.....!" Gigi Naruto tumbuh bak seorang vampire yang haus darah. Ia sudah seperti siluman rubah sesungguhnya. Tidak, ia tampak lebih seram dari siluman rubah itu. 

"Matilah kau Sasukeeeeeeeeeee.....!" Naruto memburu Sasuke. 

Itachi lengah karena melihat perubahan menakjubkan pada diri Naruto. Hal itu dimanfaatkan oleh Kyuubi. 

"Braaakkkk." Kyuubi mengerahkan kemampuannya, ia menyemburkan api panas yang baru ia ciptakan akhir-akhir ini. Api panas yang lebih panas dari Amaterassu itu membakar tubuh Itachi hingga putera kebanggan dari klan Itachi itu mati seketika. 

"Krekkkkk." Gigi taring itu menancap di leher Sasuke. Membuat Sasuke gemetar dan lemas seketika. Gigitan beracun yang sangat membahayakan itu dapat melumpuhkan sistem saraf orang yang digigitnya. 

"Hentikan Naruto!" Tsunade datang bersama dengan Sakura. 

Sakura menghantam Naruto hingga pria bergigi taring itu terpelanting menghantam dinding gua. 

"Sasuke." Sakura terisak, antara harus membenci atau tetap mencintai pria yang sudah tak berdaya itu. 

Jika kedua ninja medis itu tak datang di waktu yang tepat, mungkin Sasuke sudah mati oleh kekuatan dahsyat Naruto.

**

Satu bulan berlalu. Waktu singkat yang telah merubah perasaan seseorang. Uzumaki Naruto, sudah rutin dalam sebulan ini ia selalu mengunjungi rumah sakit desa untuk menemani puteri cantik dari klan Hyuuga yang sedang terbaring koma itu. Hinata Chan ! 

"Narutoooo..." Suara lembut yang sudah tak asing bagi Naruto itu menyadarkan Naruto dari tidurnya. Ya, Naruto sampai tertidur di sisi ranjang Hinata. 

"Hinata Chan, kau sudah sadar, syukurlah." Naruto menggenggam tangan gadis yang kini secara tiba-tiba menempati ruang terindah di dalam hatinya. Terang saja hal itu membuat rona merah terlihat pada pipi hinata yang menggemaskan itu.

"Maafkan aku, kau hampir.." 

"Tidak Narutoooo, ini bukan salahmu." Potong Hinata. 

"Hinata Chan, kenapa kau sampai bertindak begitu? Dan apa yang membuatmu sangat menyukaiku, jujur aku merasa tak pantas mendapatkan cinta sebesar itu darimu, tak ada yang bisa kubanggakan dari diriku, Hinata Chan...." Lirih Naruto. 

"Jika kita mencintai seseorang karena sesuatu maka cinta itu akan segera menghilang disaat sesuatu itu hilang dari orang yang kita cintai, Naruto Kuuuuun." Jawab Hinata. 

Sebaris kalimat yang membuat jiwa Naruto begitu tenang dan damai 
setelah mendengarnya. 

Naruto bangkit. 
"Mulai hari ini aku akan melindungimu Hinata Chan, aku akan menyerahkan hidupku hanya untuk melindungimu." Tutur Naruto, membuat Hinata sangat bahagia mendengarnya. 

"Apa maksudmu Narutoooo?" Lagi-lagi suara lembut itu melelehkan hati Naruto. 

Naruto mengambil sesuatu dari saku celana berwarna oren miliknya. 
"Will you marry me Hinata Chan?" Sebuah cincin terpampang jelas di hadapan Hinata. Cincin yang sama sekali tak ia sangka akan didapatnya dari seorang Naruto. 

"Jadilah ibu dari cucu-cucu hokage ke-4 Hinata Chaaaaaan!!!" Ucap keras Naruto sangat bersemangat membuat teman-teman Naruto, Neiji, Shikamaru, Choji dan Tenten yang sedang lewat di depan kamar rawat Hinata itu terkejut. 

"Naruto Kuuuuuuuuun, aku mauuuuuuuu....." Jawab lembut Hinata membuat Naruto berjingkrak-jingkrak kegirangan. 

Salju. Sejak hari ini, pria berambut kuning itu tak lagi menyukai musim semi. Musimnya telah berganti, ia jauh menyukai musim dingin yang bersalju. Karena di musim ini, ia mendapatkan cinta sejatinya. Cinta apa adanya dari seorang gadis yang selalu memandangnya sebagai pria spesial di dunia ini, cinta dari seorang gadis yang membuat gadis itu diam gemetar saat di hadapannya, cinta dari seorang gadis yang mampu menyadarkannya bahwa cinta bukanlah sesuatu yang didapat atas permohonan. 

"Jika kita mencintai seseorang karena sesuatu maka cinta itu akan segera menghilang disaat sesuatu itu hilang dari orang yang kita cintai." 
-Hinata Hyuuga- 



THE END
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar