STAR
Drabble Song Fan Fiction by Covi Kim
From Song : Star - Kang Min Hyuk
Cast : Kang Min Hyuk & Lee Eul Bi (OC), CN Blue
WARNING : NO YADONG but NO CHILDREN !!
Lee Eul Bi POV
"Apa
kau belum juga mengerti tentang alasanku? Apa kau selama ini benar-benar bodoh
untuk mengartikan maksudku Eul Bi-ya? Kau adalah alasanku untuk terus bernapas
selama ini, alasan jantung ini berdetak, alasan kaki ini terus berdiri tegak
menghadapi semuanya."
Aku
terus memandangi pantulan bayangan dari cermin cantik yang ada di hadapanku
sambil mengingat kembali ucapan itu, ucapan yang terdengar begitu indah apalagi
sambil memandang bayangan yang kurasa lebih cantik saat memakai gaun pengantin
ini. Benar, hari ini adalah hari pernikahanku dengan seorang pria yang selama
ini selalu hadir dalam keseharianku, pria yang tanpa malu menjatuhkan gengsinya
untuk melamarku.
Ucapannya
hari itu benar-benar selalu sukses membuatku tersenyum jika mengingatnya. Aku
sangat beruntung mendapatkan seorang pria yang tergolong langka. Ya, langka.
Kukatakan begitu karena sangat sulit ditemukan seorang pria yang melamar
gadisnya dengan cara membentak-bentak
seperti yang dia lakukan.
“Bodoh,
bodoh, bodoh!! Aku sedang melamarmu Lee Eul Bi??? Apa kau benar-benar bodoh
atau hanya berpura-pura bodoh karena sangat tidak mau mengubah namamu menjadi Kang
Eul Bi???”
Aku
terkekeh lagi, aku sudah benar-benar hapal kata demi kata yang dia ucapkan saat
melamarku. Tanpa ada acara romantis atau kejutan lain seperti yang kebanyakan
pria lakukan pada gadis yang ingin dilamarnya.
“Yak, Lee Eul Bi! Sampai kapan kau akan
senyum-senyum sendiri seperti itu? Pendeta dan calon suamimu sudah menunggu.”
Pria
yang baru saja menerobos ruangan ini tanpa permisi itu adalah kakakku, Lee Jong
Hyun. Malaikat tak bersayap yang selama ini selalu menjaga dan melindungiku
meski sering kali dia membentakku jika aku ceroboh. Ah! Jika kubandingkan kakakku dengan Kang Min Hyuk - Pria yang akan
menikah denganku, sifat mereka hampir tak ada bedanya. Bisa dibayangkan,
setelah acara pernikahan ini selesai akan ada dua orang pria yang ‘mengganggu’ hidupku karena kecerewetan
mereka.
“Kau
sudah siap untuk menjadi Nyonya Kang?”
“Aku
siap, Oppa...” Jawabku tersipu atas
pertanyaannya yang seperti itu.
“Jangan
membuat onar selama acara pernikahan, kau jangan sampai membuat malu oppa di depan sahabatku itu. Aku sudah
susah payah membuatnya mau menikah dengan adikku, oppa tidak tahu harus bagaimana jika pria bodoh itu tidak
menikahimu. Oppa tidak yakin ada pria
lain yang akan tahan dengan sifat burukmu itu.”
“Oppa... Harusnya kau berusaha membuatku
tidak gugup, bukan mengucapkan hal itu. Kau tidak tahu eoh? Ada banyak pria yang ingin menjadi pendampingku, tapi
bodohnya, aku hanya menerima pria aneh itu yang menjadi suamiku!”
“Itu
karena kau terlalu mencintainya Eul Bi-ya...”
Cinta?
Ya, kakakku benar sekali. Untuk orang yang keras dan gampang marah sepertiku
rasanya sulit untuk menerima segala kekurangan orang lain, apalagi itu
menyangkut masa depanku. Tapi hatiku tidak bisa mengalah pada akal sehatku yang
menolak untuk menerima pria itu, pria itu terlalu indah untuk kuabaikan. Kang
Min Hyuk, sudah menguasai seutuhnya hatiku.
**
Kang Min Hyuk POV
Aku
tidak ingin mengedipkan mataku saat kulihat gadis yang digandeng oleh
sahabatku, Lee Jong Hyun, berjalan menuju altar. Gaun pengantin putih itu
semakin mempercantiknya. Lee Eul Bi, gadis itu adalah calon isteriku. Akhirnya
sakramen pernikahanku dengannya akan terjadi beberapa saat lagi.
Aku
tersenyum saat Jong Hyun menyerahkan gadis itu padaku, ada rasa tidak percaya bahwa
gadis yang sebelumnya kuanggap sebagai gadis paling menyebalkan di dunia itu
akan menjadi isteriku mulai hari ini. Dan sekarang aku dan gadis menyebalkan
itu benar-benar sedang berdiri di hadapan Tuhan untuk berjanji satu sama lain.
“Lee
Eul Bi - ssi, apa kau bersedia
menerima Kang Min Hyuk sebagai suamimu dalam keadaan suka dan duka?”
Gadis
di sebelahku ini tidak menjawab pertanyaan pendeta beberapa detik yang lalu.
Apa dia terlalu gugup untuk menjawab pertanyaan seperti itu? Apa dia masih
mempertahankan gengsinya meski sedang berada di tempat suci seperti ini?”
“Lee
Eul Bi - ssi, apa kau bersedia
menerima Kang Min Hyuk sebagai suamimu dalam keadaan suka dan duka?”
“Sst... Apa kau berencana menggagalkan
pernikahan ini?” kataku berbisik pada calon isteriku ini, “jawab saja, apa itu
begitu sulit?”
Eul
Bi menarik napas panjang. Aku tahu benar bahwa Eul Bi sedang gugup
sampai-sampai sulit untuk mengeluarkan suaranya untuk sekedar mengiyakan
pertanyaan dari pendeta.
“Kau
tidak akan mengecewakanku Eul Bi - ya...”
Ucapku lagi, kali ini dengan senyuman yang kuberikan dengan semanis mungkin
padanya.
“Aku...
Aku bersedia...” Kata Eul Bi yang langsung menoleh padaku dengan membalas
senyuman yang kuberikan sebelumnya.
“Kang
Min Hyuk - ssi, apa kau bersedia
menerima Lee Eul Bi sebagai isterimu dalam keadaan apapun, melindungi dan
menjaganya hingga akhir hidupmu?”
“Aku
bersedia menerima Lee Eul Bi sebagai isteriku dalam keadaan apapun, melindungi
dan menjaganya hingga akhir hidupku,” jawabku mantap lalu kulirik gadis di
sebelahku ini dengan senyum bahagia. “Eul Bi - ya, akhirnya aku bisa memilikimu.”
“Yak! Kang Min Hyuk! Apa yang akan kau
lakukan?” tanyanya saat aku mendekatinya, kulihat wajahnya jauh lebih gugup
dari sebelumnya.
“Tentu
saja menciummu, baby...”
“Yak,
jangan macam-macam padaku!”
“Kita
boleh melakukannya sekarang. Jangan kecewakan mereka yang sudah hadir di sini!
Kau pernah bilang bahwa kau akan terus menjadi bintangku, kali ini aku mulai
gelap, aku butuh cahayamu baby...”
Sesaat
kulirik Jong Hyun yang terkekeh melihat gelagat adiknya yang salah tingkah itu.
Jong Hyun menunjukkan acungan jempolnya padaku sambil tertawa penuh kemenangan.
Begitu juga dengan personel CN Blue lain yang hadir, Jung Shin dan Yong Hwa
terus saja tertawa kecil di sebelah kanan dan kiri dari posisi Jonghyun.
“Hal
seperti ini tidak akan terjadi lagi Kang Min Hyuk!” ucap Eul Bi tepat sebelum
aku menyambar pelan bibirnya, menciumnya sambil memejamkan mataku.
“Sekarang
aku sudah terang kembali. Eul Bi - ya,
itu adalah ciuman pertama kita, kau jangan sampai melupakannya! Dan hal ini
akan terulang setiap hari karena kita sudah resmi menikah.”
**
Lee Eul Bi POV
Cahaya
matahari sudah menembus jendela kamar ini tanpa ampun, membuatku terbangun dari
tidurku yang begitu nyenyak semalam, tidur panjang yang seumur hidup tidak akan
kulupakan.
Lingkar
tangan seorang pria yang kemarin telah resmi menjadi suamiku itu masih erat
memeluk tubuhku, pria yang terlihat sangat tampan dan menyilaukan mataku,
mengalahkan cahaya matahari pagi ini. Kuelus rambutnya yang terasa begitu
halus, kutatap dalam wajahnya yang terlihat sangat tampan meski sedang tertidur
seperti ini. Wajah Min Hyuk sangat tampan menurutku, wajah yang dikagumi oleh
banyak gadis di dunia ini, tetapi gadis-gadis itu tidak tahu dengan apa yang
tersembunyi dibalik ketampanannya. Ck,
semoga saja mereka tidak akan lari jika tahu sifat asli dari pria yang terlihat
sangat manis ini.
“Apa
kau belum puas menikmati acara semalam sampai kau melihatku dengan tatapan
seperti itu baby?”
Aku
membelalakan kedua mataku saat dia berkata seperti itu tanpa membuka matanya,
yang dia lakukan hanya terus memelukku semakin erat dan menelusupkan wajahnya
dalam pelukanku.
“Jaga
ucapanmu Kang Min Hyuk! Kau begitu kotor!”
“Whaaaaaaaat?? Kotoooooor?? Apa kau tidak
menikmatinya semalam?? Apa kau hanya berpura-pura mengeluarkan suara-suara aneh
itu saat kita melakukannnya??”
“Yak!!”
aku bangkit dari posisiku. Tidak peduli dengan wajahnya yang kini ambruk
menyentuh kasur dengan cukup keras. “Kang Min Hyuk, meski kita sudah menikah
bukan berarti kau bicara seperti seorang maniak pada isterimu sendiri!”
“Jadi
menurutmu aku boleh bicara seperti tadi pada wanita lain selain isteriku??”
“Yaaaak!!!”
Berhasil!
Pria menyebalkan ini berhasil membuatku kesal pagi ini. Ya Tuhan, bagaimana
mungkin aku bisa jatuh cinta pada pria mesum seperti ini?
“Apa
belum puas semalam sampai kalian masih ribut pagi-pagi begini...????”
“Oppaaaa....!”
teriakku pada kakakku yang bicara dari luar kamar ini. Benar ‘kan? Min Hyuk dan kakakku itu memiliki
sifat yang hampir sama.
“Hyuki
- ya, kau harus menahannya dulu
sekarang. Yong tadi menghubungiku, besok ada acara mendadak di Jepang. Kita
harus berangkat hari ini.”
“Jepang?
Sekarang?”
Min
Hyuk beranjak dan langsung membuka pintu kamar. Sekilas kulihat kakakku
menyapaku dengan senyuman sesaat dan kemudian serius mengobrol dengan Min Hyuk.
Ada nada penolakan pada wajah Min Hyuk, tetapi kakakku terus membujuk hingga
akhirnya dia berhasil membujuk Min Hyuk lalu meninggalkan kamar kami. Min Hyuk
melangkah ke arahku dengan langkah tak bersemangat, pria yang beberapa menit
tadi begitu menyebalkan berubah menjadi pria yang menyedihkan. Min Hyuk duduk
di sebelahku, masih di atas tempat tidur ini, memelukku dari samping lalu
menyandarkan kepalanya pada lengan kiriku. Seketika hatiku luluh saat dia
bersikap seperti ini.
“Mianhae...”
“Apa
aku tidak salah dengar? Kau meminta maaf? Ini pertama kalinya kau meminta maaf
setelah mencari masalah denganku.” Kataku lalu memeluk suamiku ini.
“Bukan
itu.”
“Bukan
itu?”
“Aku
tidak bisa menemanimu malam ini, padahal kita baru saja menikah kemarin. Aku
merasa bodoh sebagai seorang suami.”
Aku
tersenyum kecil mendengarnya. Kang Min Hyuk, kau memikirkan hal seperti itu?
Kau menyimpan rasa peduli yang besar terhadapku di balik sikap menyebalkanmu
itu?
“Kau
baru sadar? Kau memang bodoh sebagai seorang suami,” ucapku yang sukses
membuatnya mendongak, menatapku dengan nada protes. “Kau bodoh karena mau saja
menikah denganku, kata oppa, hanya
kau satu-satunya pria di dunia ini yang mau menikahiku. Mungkin karena hal itu oppa mengenalkanmu padaku, Min Hyuk - ah, aku bahagia sekali. Aku bahagia
karena aku tidak hanya menikmati bintang itu dari jauh, aku bahagia bisa
merengkuh bintang itu dalam genggamanku bahkan dalam pelukanku. Kau tidak perlu
merasa bodoh saat ini karena kau selalu menjadi pria bodoh karena bintang
seterang dirimu mau menikah denganku.”
Kukecup
bibirnya sekilas, aku tersenyum manis, aku menunjukkan ekspresi wajah terbaikku
padanya, aku ingin menghiburnya saat ini, aku berhasil membunuh rasa gengsiku
di hadapan pria bodoh ini.
“Bodoh!
Kau semakin membuatku malas untuk pergi ke Jepang siang ini baby. Kau juga bintangku yang sebenarnya
masih tidak kupercaya kalau aku sudah memiliki bintang itu sekarang.” Min Hyuk
menyambar bibirku, menelusupkan ciuman yang begitu dalam pada bibirku,
membuatku sulit untuk sekedar menghirup oksigen sesekali.
“Min
Hyuk - aaaaah, hentikan baby... Ini sudah pagi... Kau harus
bersiap-siap...”
“Kau
yang membuatku seperti ini baby...
Kau membuat kesalahan pagi ini pada suamimu, kau harus mendapat hukuman!”
“Min
Hyuk - aaaaah... Jebaaaal...”
“Yes baby...”
Dug
dug dug...!!!
“Yaaaak!
Kang Min Hyuk! Kalau kau tidak segera bersiap-siap, kita akan ketinggalan
pesawat. Dalam satu jam kita harus sudah ada di bandara! Lanjutkan lusa setelah
kita pulang dari Jepang!”
“Aishhhh...”
Min Hyuk terlihat sangat kesal setelah mendengar peringatan kakakku dari luar
kamar.
“Kau
harus bersiap-siap sekarang. Jangan sampai semuanya berantakan hanya karena
pernikahan ini, oppa...”
“Mwo?
Kau tadi bilang apa? Oppa? Aku baru
pertama kali mendengarnya!”
“Oppa, oppa, oppa.... Min Hyuk Oppa....”
Kang Min Hyuk POV
“Oppa, oppa, oppa.... Min Hyuk Oppa....”
Cukup
menggelitik saat mendengarnya karena baru pertama kali, tapi panggilan itu
bagiku bagai cahaya di tengah ruang gelapku pagi ini. Aku yang sedang kesal
dengan banyak jadwal yang harus kulalui, bahkan aku tidak bisa bernapas lega
pada waktu yang seharusnya kugunakan untuk berbulan madu. Tapi Eul Bi membuatku
baik-baik saja kali ini, dia membuatku bersemangat entah untuk yang ke berapa
kalinya sejak perkenalan kami.
Sudah
sejak lama aku menyukai Eul Bi, menganggapnya sebagai wanitaku meski tidak ada
kata-kata cinta yang pernah kuucapkan padanya. Meski saat lamaran itu tiba, aku
tidak pernah mengucapkannya tetapi aku selalu memberitahunya bahwa dia sangat
berarti dan akan selalu seperti itu untuk seterusnya dengan kalimat-kalimat
yang cukup dikatakan sebagai bentakan. Itu aku, aku yang tidak bisa
mengungkapkan dengan benar perasaanku, tapi Eul Bi mau mengerti dan bisa
mengerti bagaimana aku, sifatku, kelebihanku, dan kekuranganku.
“Kau
adalah Min Hyuk CN Blue, meski kau suamiku tapi kau juga memiliki hati banyak fans di dunia ini, aku tidak boleh
egois.”
“Kau
benar Eul Bi - ya, gomawo, kau mau
mengerti. Dan... mau memanggilku dengan sebutan itu.”
“Oppa... Saranghae... Kau bisa mengucapkan kata itu padaku ‘kan?”
Aku
memeluknya lagi, mengusap bahunya yang dihiasi oleh geraian rambut panjangnya.
Kurasa kali ini aku akan mengatakan itu pada Eul Bi untuk menghibur hatinya dan
juga karena aku memang merasakannya.
Tteollineun
soriga deullini oh star...
Tteugeoun
simjongeul neukkini, you're my
star...
“Apa kau
tidak pernah curiga mendengar suaraku yang bergetar saat berhadapan denganmu?
Kau juga tidak pernah mendengar detak jantungku berdetak abnormal saat aku
memelukmu? Kau masih tidak mengerti aku kenapa? My star, my baby... Aku mencintaimu sejak lama, dan akan seperti
itu untuk waktu yang lama. Ucapan ini akan berlaku lama dan akan menjadi
kejadian langka di dalam hidupmu. Eul Bi -
ya... Saranghae baby...”
-- END --
