Senin, 01 Juni 2015

FF CN Blue : Star



STAR

Drabble Song Fan Fiction by Covi Kim
From Song : Star - Kang Min Hyuk

Cast : Kang Min Hyuk & Lee Eul Bi (OC), CN Blue


WARNING : NO YADONG but NO CHILDREN !!








Lee Eul Bi POV


"Apa kau belum juga mengerti tentang alasanku? Apa kau selama ini benar-benar bodoh untuk mengartikan maksudku Eul Bi-ya? Kau adalah alasanku untuk terus bernapas selama ini, alasan jantung ini berdetak, alasan kaki ini terus berdiri tegak menghadapi semuanya."


Aku terus memandangi pantulan bayangan dari cermin cantik yang ada di hadapanku sambil mengingat kembali ucapan itu, ucapan yang terdengar begitu indah apalagi sambil memandang bayangan yang kurasa lebih cantik saat memakai gaun pengantin ini. Benar, hari ini adalah hari pernikahanku dengan seorang pria yang selama ini selalu hadir dalam keseharianku, pria yang tanpa malu menjatuhkan gengsinya untuk melamarku.


Ucapannya hari itu benar-benar selalu sukses membuatku tersenyum jika mengingatnya. Aku sangat beruntung mendapatkan seorang pria yang tergolong langka. Ya, langka. Kukatakan begitu karena sangat sulit ditemukan seorang pria yang melamar gadisnya dengan cara  membentak-bentak seperti yang dia lakukan.


“Bodoh, bodoh, bodoh!! Aku sedang melamarmu Lee Eul Bi??? Apa kau benar-benar bodoh atau hanya berpura-pura bodoh karena sangat tidak mau mengubah namamu menjadi Kang Eul Bi???”


Aku terkekeh lagi, aku sudah benar-benar hapal kata demi kata yang dia ucapkan saat melamarku. Tanpa ada acara romantis atau kejutan lain seperti yang kebanyakan pria lakukan pada gadis yang ingin dilamarnya.


Yak, Lee Eul Bi! Sampai kapan kau akan senyum-senyum sendiri seperti itu? Pendeta dan calon suamimu sudah menunggu.”


Pria yang baru saja menerobos ruangan ini tanpa permisi itu adalah kakakku, Lee Jong Hyun. Malaikat tak bersayap yang selama ini selalu menjaga dan melindungiku meski sering kali dia membentakku jika aku ceroboh. Ah! Jika kubandingkan kakakku dengan Kang Min Hyuk - Pria yang akan menikah denganku, sifat mereka hampir tak ada bedanya. Bisa dibayangkan, setelah acara pernikahan ini selesai akan ada dua orang pria yang ‘mengganggu’ hidupku karena kecerewetan mereka.


“Kau sudah siap untuk menjadi Nyonya Kang?”


“Aku siap, Oppa...” Jawabku tersipu atas pertanyaannya yang seperti itu.


“Jangan membuat onar selama acara pernikahan, kau jangan sampai membuat malu oppa di depan sahabatku itu. Aku sudah susah payah membuatnya mau menikah dengan adikku, oppa tidak tahu harus bagaimana jika pria bodoh itu tidak menikahimu. Oppa tidak yakin ada pria lain yang akan tahan dengan sifat burukmu itu.”


Oppa... Harusnya kau berusaha membuatku tidak gugup, bukan mengucapkan hal itu. Kau tidak tahu eoh? Ada banyak pria yang ingin menjadi pendampingku, tapi bodohnya, aku hanya menerima pria aneh itu yang menjadi suamiku!”


“Itu karena kau terlalu mencintainya Eul Bi-ya...”


Cinta? Ya, kakakku benar sekali. Untuk orang yang keras dan gampang marah sepertiku rasanya sulit untuk menerima segala kekurangan orang lain, apalagi itu menyangkut masa depanku. Tapi hatiku tidak bisa mengalah pada akal sehatku yang menolak untuk menerima pria itu, pria itu terlalu indah untuk kuabaikan. Kang Min Hyuk, sudah menguasai seutuhnya hatiku.


**


Kang Min Hyuk POV


Aku tidak ingin mengedipkan mataku saat kulihat gadis yang digandeng oleh sahabatku, Lee Jong Hyun, berjalan menuju altar. Gaun pengantin putih itu semakin mempercantiknya. Lee Eul Bi, gadis itu adalah calon isteriku. Akhirnya sakramen pernikahanku dengannya akan terjadi beberapa saat lagi.


Aku tersenyum saat Jong Hyun menyerahkan gadis itu padaku, ada rasa tidak percaya bahwa gadis yang sebelumnya kuanggap sebagai gadis paling menyebalkan di dunia itu akan menjadi isteriku mulai hari ini. Dan sekarang aku dan gadis menyebalkan itu benar-benar sedang berdiri di hadapan Tuhan untuk berjanji satu sama lain.


“Lee Eul Bi - ssi, apa kau bersedia menerima Kang Min Hyuk sebagai suamimu dalam keadaan suka dan duka?”


Gadis di sebelahku ini tidak menjawab pertanyaan pendeta beberapa detik yang lalu. Apa dia terlalu gugup untuk menjawab pertanyaan seperti itu? Apa dia masih mempertahankan gengsinya meski sedang berada di tempat suci seperti ini?”


“Lee Eul Bi - ssi, apa kau bersedia menerima Kang Min Hyuk sebagai suamimu dalam keadaan suka dan duka?”


Sst... Apa kau berencana menggagalkan pernikahan ini?” kataku berbisik pada calon isteriku ini, “jawab saja, apa itu begitu sulit?”


Eul Bi menarik napas panjang. Aku tahu benar bahwa Eul Bi sedang gugup sampai-sampai sulit untuk mengeluarkan suaranya untuk sekedar mengiyakan pertanyaan dari pendeta.


“Kau tidak akan mengecewakanku Eul Bi - ya...” Ucapku lagi, kali ini dengan senyuman yang kuberikan dengan semanis mungkin padanya.


“Aku... Aku bersedia...” Kata Eul Bi yang langsung menoleh padaku dengan membalas senyuman yang kuberikan sebelumnya.


“Kang Min Hyuk - ssi, apa kau bersedia menerima Lee Eul Bi sebagai isterimu dalam keadaan apapun, melindungi dan menjaganya hingga akhir hidupmu?”


“Aku bersedia menerima Lee Eul Bi sebagai isteriku dalam keadaan apapun, melindungi dan menjaganya hingga akhir hidupku,” jawabku mantap lalu kulirik gadis di sebelahku ini dengan senyum bahagia. “Eul Bi - ya, akhirnya aku bisa memilikimu.”


Yak! Kang Min Hyuk! Apa yang akan kau lakukan?” tanyanya saat aku mendekatinya, kulihat wajahnya jauh lebih gugup dari sebelumnya.


“Tentu saja menciummu, baby...”

Yak, jangan macam-macam padaku!”


“Kita boleh melakukannya sekarang. Jangan kecewakan mereka yang sudah hadir di sini! Kau pernah bilang bahwa kau akan terus menjadi bintangku, kali ini aku mulai gelap, aku butuh cahayamu baby...”


Sesaat kulirik Jong Hyun yang terkekeh melihat gelagat adiknya yang salah tingkah itu. Jong Hyun menunjukkan acungan jempolnya padaku sambil tertawa penuh kemenangan. Begitu juga dengan personel CN Blue lain yang hadir, Jung Shin dan Yong Hwa terus saja tertawa kecil di sebelah kanan dan kiri dari posisi Jonghyun.


“Hal seperti ini tidak akan terjadi lagi Kang Min Hyuk!” ucap Eul Bi tepat sebelum aku menyambar pelan bibirnya, menciumnya sambil memejamkan mataku.


“Sekarang aku sudah terang kembali. Eul Bi - ya, itu adalah ciuman pertama kita, kau jangan sampai melupakannya! Dan hal ini akan terulang setiap hari karena kita sudah resmi menikah.”


**


Lee Eul Bi POV


Cahaya matahari sudah menembus jendela kamar ini tanpa ampun, membuatku terbangun dari tidurku yang begitu nyenyak semalam, tidur panjang yang seumur hidup tidak akan kulupakan.


Lingkar tangan seorang pria yang kemarin telah resmi menjadi suamiku itu masih erat memeluk tubuhku, pria yang terlihat sangat tampan dan menyilaukan mataku, mengalahkan cahaya matahari pagi ini. Kuelus rambutnya yang terasa begitu halus, kutatap dalam wajahnya yang terlihat sangat tampan meski sedang tertidur seperti ini. Wajah Min Hyuk sangat tampan menurutku, wajah yang dikagumi oleh banyak gadis di dunia ini, tetapi gadis-gadis itu tidak tahu dengan apa yang tersembunyi dibalik ketampanannya. Ck, semoga saja mereka tidak akan lari jika tahu sifat asli dari pria yang terlihat sangat manis ini.


“Apa kau belum puas menikmati acara semalam sampai kau melihatku dengan tatapan seperti itu baby?”


Aku membelalakan kedua mataku saat dia berkata seperti itu tanpa membuka matanya, yang dia lakukan hanya terus memelukku semakin erat dan menelusupkan wajahnya dalam pelukanku.


“Jaga ucapanmu Kang Min Hyuk! Kau begitu kotor!”


Whaaaaaaaat?? Kotoooooor?? Apa kau tidak menikmatinya semalam?? Apa kau hanya berpura-pura mengeluarkan suara-suara aneh itu saat kita melakukannnya??”


“Yak!!” aku bangkit dari posisiku. Tidak peduli dengan wajahnya yang kini ambruk menyentuh kasur dengan cukup keras. “Kang Min Hyuk, meski kita sudah menikah bukan berarti kau bicara seperti seorang maniak pada isterimu sendiri!”


“Jadi menurutmu aku boleh bicara seperti tadi pada wanita lain selain isteriku??”


“Yaaaak!!!”


Berhasil! Pria menyebalkan ini berhasil membuatku kesal pagi ini. Ya Tuhan, bagaimana mungkin aku bisa jatuh cinta pada pria mesum seperti ini?


“Apa belum puas semalam sampai kalian masih ribut pagi-pagi begini...????”


“Oppaaaa....!” teriakku pada kakakku yang bicara dari luar kamar ini. Benar ‘kan? Min Hyuk dan kakakku itu memiliki sifat yang hampir sama.


“Hyuki - ya, kau harus menahannya dulu sekarang. Yong tadi menghubungiku, besok ada acara mendadak di Jepang. Kita harus berangkat hari ini.”


“Jepang? Sekarang?”


Min Hyuk beranjak dan langsung membuka pintu kamar. Sekilas kulihat kakakku menyapaku dengan senyuman sesaat dan kemudian serius mengobrol dengan Min Hyuk. Ada nada penolakan pada wajah Min Hyuk, tetapi kakakku terus membujuk hingga akhirnya dia berhasil membujuk Min Hyuk lalu meninggalkan kamar kami. Min Hyuk melangkah ke arahku dengan langkah tak bersemangat, pria yang beberapa menit tadi begitu menyebalkan berubah menjadi pria yang menyedihkan. Min Hyuk duduk di sebelahku, masih di atas tempat tidur ini, memelukku dari samping lalu menyandarkan kepalanya pada lengan kiriku. Seketika hatiku luluh saat dia bersikap seperti ini.


“Mianhae...”


“Apa aku tidak salah dengar? Kau meminta maaf? Ini pertama kalinya kau meminta maaf setelah mencari masalah denganku.” Kataku lalu memeluk suamiku ini.


“Bukan itu.”


“Bukan itu?”


“Aku tidak bisa menemanimu malam ini, padahal kita baru saja menikah kemarin. Aku merasa bodoh sebagai seorang suami.”


Aku tersenyum kecil mendengarnya. Kang Min Hyuk, kau memikirkan hal seperti itu? Kau menyimpan rasa peduli yang besar terhadapku di balik sikap menyebalkanmu itu?


“Kau baru sadar? Kau memang bodoh sebagai seorang suami,” ucapku yang sukses membuatnya mendongak, menatapku dengan nada protes. “Kau bodoh karena mau saja menikah denganku, kata oppa, hanya kau satu-satunya pria di dunia ini yang mau menikahiku. Mungkin karena hal itu oppa mengenalkanmu padaku, Min Hyuk - ah, aku bahagia sekali. Aku bahagia karena aku tidak hanya menikmati bintang itu dari jauh, aku bahagia bisa merengkuh bintang itu dalam genggamanku bahkan dalam pelukanku. Kau tidak perlu merasa bodoh saat ini karena kau selalu menjadi pria bodoh karena bintang seterang dirimu mau menikah denganku.”


Kukecup bibirnya sekilas, aku tersenyum manis, aku menunjukkan ekspresi wajah terbaikku padanya, aku ingin menghiburnya saat ini, aku berhasil membunuh rasa gengsiku di hadapan pria bodoh ini.


“Bodoh! Kau semakin membuatku malas untuk pergi ke Jepang siang ini baby. Kau juga bintangku yang sebenarnya masih tidak kupercaya kalau aku sudah memiliki bintang itu sekarang.” Min Hyuk menyambar bibirku, menelusupkan ciuman yang begitu dalam pada bibirku, membuatku sulit untuk sekedar menghirup oksigen sesekali.


“Min Hyuk - aaaaah, hentikan baby... Ini sudah pagi... Kau harus bersiap-siap...”


“Kau yang membuatku seperti ini baby... Kau membuat kesalahan pagi ini pada suamimu, kau harus mendapat hukuman!”


“Min Hyuk - aaaaah... Jebaaaal...


“Yes baby...”


Dug dug dug...!!!


“Yaaaak! Kang Min Hyuk! Kalau kau tidak segera bersiap-siap, kita akan ketinggalan pesawat. Dalam satu jam kita harus sudah ada di bandara! Lanjutkan lusa setelah kita pulang dari Jepang!”


“Aishhhh...” Min Hyuk terlihat sangat kesal setelah mendengar peringatan kakakku dari luar kamar.


“Kau harus bersiap-siap sekarang. Jangan sampai semuanya berantakan hanya karena pernikahan ini, oppa...”


Mwo? Kau tadi bilang apa? Oppa? Aku baru pertama kali mendengarnya!”


Oppa, oppa, oppa.... Min Hyuk Oppa....”


Kang Min Hyuk POV


Oppa, oppa, oppa.... Min Hyuk Oppa....”


Cukup menggelitik saat mendengarnya karena baru pertama kali, tapi panggilan itu bagiku bagai cahaya di tengah ruang gelapku pagi ini. Aku yang sedang kesal dengan banyak jadwal yang harus kulalui, bahkan aku tidak bisa bernapas lega pada waktu yang seharusnya kugunakan untuk berbulan madu. Tapi Eul Bi membuatku baik-baik saja kali ini, dia membuatku bersemangat entah untuk yang ke berapa kalinya sejak perkenalan kami.


Sudah sejak lama aku menyukai Eul Bi, menganggapnya sebagai wanitaku meski tidak ada kata-kata cinta yang pernah kuucapkan padanya. Meski saat lamaran itu tiba, aku tidak pernah mengucapkannya tetapi aku selalu memberitahunya bahwa dia sangat berarti dan akan selalu seperti itu untuk seterusnya dengan kalimat-kalimat yang cukup dikatakan sebagai bentakan. Itu aku, aku yang tidak bisa mengungkapkan dengan benar perasaanku, tapi Eul Bi mau mengerti dan bisa mengerti bagaimana aku, sifatku, kelebihanku, dan kekuranganku.


“Kau adalah Min Hyuk CN Blue, meski kau suamiku tapi kau juga memiliki hati banyak fans di dunia ini, aku tidak boleh egois.”


“Kau benar Eul Bi - ya, gomawo, kau mau mengerti. Dan... mau memanggilku dengan sebutan itu.”


Oppa... Saranghae... Kau bisa mengucapkan kata itu padaku ‘kan?”


Aku memeluknya lagi, mengusap bahunya yang dihiasi oleh geraian rambut panjangnya. Kurasa kali ini aku akan mengatakan itu pada Eul Bi untuk menghibur hatinya dan juga karena aku memang merasakannya.


Tteollineun soriga deullini oh star...
Tteugeoun simjongeul neukkini, you're my star...


“Apa kau tidak pernah curiga mendengar suaraku yang bergetar saat berhadapan denganmu? Kau juga tidak pernah mendengar detak jantungku berdetak abnormal saat aku memelukmu? Kau masih tidak mengerti aku kenapa? My star, my baby... Aku mencintaimu sejak lama, dan akan seperti itu untuk waktu yang lama. Ucapan ini akan berlaku lama dan akan menjadi kejadian langka di dalam hidupmu. Eul Bi - ya... Saranghae baby...”




-- END -- 





Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar