Jumat, 20 Maret 2015

Love Letter for Lee Donghae



Untukmu, Tuan Lee dari Meokpo...
Aku tidak ingat pasti, sejak kapan aku menamakanmu cinta? Aku hanya ingat, sudah sejak lama jantungku bergetar untukmu. Getaran yang selama ini sudah kucoba untuk kukendalikan. Tetapi jantungku terus saja bergetar, juga berdetak semakin hilang kendali. Detakan ini membuatku terhanyut, terhenyak, bahkan membeku hingga selalu menatapmu. Aku sadar, perasaanku ini hanyalah gumulan asa yang perlahan kurajut sendiri. Tak mungkin kau membalas, dan tak mungkin kau mengulurkan tanganmu untukku.

Selama ini aku hanya menjadi bayangan yang sama sekali tak kau pandang. Bayangan yang mengerti dengan pasti bahwa sedikit saja wanita di luar sana yang tak menginginkanmu. Tubuhmu yang tinggi, senyum manismu, kedua mata berkelopak ganda milikmu. Banyak hati yang rela terjatuh untuk mendapatkanmu. Dan aku di tempat ini, dengan naifnya siang dan malam memimpikanmu.

Aku ingin sekali mengesampingkan kenyataan tentang kita. Aku ingin mengabaikan semua tembok yang memisahkan aku denganmu. Tetapi aku tidak mampu. Kau adalah kau, bintang terang yang sulit sekali kugapai. Kau bersinar begitu menyilaukan, terlalu mempesona. Hingga aku harus menyaksikan mata-mata lain berbinar memandangmu. Aku hanya kian terpuruk dalam rasa cinta sepihak ini.

Aku pernah mencoba untuk menghapus lengkung senyum indahmu dari benakku. Aku juga pernah mencoba tidak menyebut namamu, aku bisa tak menyebutnya dengan kata-kata. Tetapi dalam hati, aku terus memanggilmu. Hingga saat ini, jantungku masih berdetak untukmu. Meski kutahu perasaanmu tak sama dengan perasaanku.

Kau akan kupertahankan sebagai cinta terindahku, namamu akan abadi sebagai pengisi kisah-kisah romantis dalam angan dan mimpiku. Aku akan membiarkanmu menemuiku setiap malam ketika aku terlelap, karena hanya saat itulah kita dapat bersama dalam indahnya perasaan yang kunamakan cinta.

Tidak ada yang tahu pasti tentang perasaanku padamu selain aku. Banyak orang yang meremehkan rasa indah yang kunamakan cinta ini. Mereka berkata aku gila, aku pemimpi bodoh yang mengharapkan kemustahilan. Tetapi, meski kau adalah benar-benar sebuah kemustahilan yang tercipta untukku, aku tidak akan menyesalinya. Ya, aku tidak menyesal telah mencintaimu sebanyak dan sedalam ini. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu.





Yang selalu mencintaimu Donghae-ssi,

Evilia








Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar